Rabu, 26 Oktober 2011

Ilmu Sosial Dasar Psikologi

ISD DALAM BIDANG PSIKOLOGI










NAMA               :    Mirza Fahmi Anshari
KELAS               :    1IA01
NPM                 :    54411502


UNIVERSITAS GUNADARMA



KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah S.W.T karena berkat dan rahmat serta karunianya, saya dapat menyelesaikan tugas makalah softskill tentang Ilmu Sosial Dasar Dalam Bidang Psikologi baik. Dalam makalah ini dibahas yaitu pengertian kata Psikologi, Manfaat dan tujuan mempelajari ilmu Psikologi di dalam mata kuliah ilmu sosial dasar dan arti mata kuliah ilmu sosial itu sendiri. Makalah ini juga dapat memberikan wawasan kepada pembaca.
Saya juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih kurang sempurna, untuk itu saya menyarankan agar pembaca dapat memberikan saran agar penulisan makalah berikutnya jauh lebih sempurna dari sekarang.
Dan akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada pembaca yag sudah membaca atau menjadi bahan pembelajaran dalam makalah saya. Dan saya berharap agar isi makalah saya ini dapat bermanfaat untuk semua orang. Terima kasih wasaalamualaikum warrahmatullahi wabarrakatu.






                                                                                                                           
DAFTAR ISI
BAB I  PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
TUJUAN PENULISAN

BAB II  ISI
PENGERTIAN ISD
RUANG LINGKUP ISD
PENGERTIAN ILMU PSIKOLOGI
MANFAAT ILMU PSIKOLOGI
FUNGSI PSIKOLOGI SEBAGAI ILMU
METODE PSIKOLOGI

BAB III  PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN

DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk sosial yang sangat bergantung kepada manusia yang lain. Karena tanpa ada interaksi manusia dengan manusia lain kehidupan manusia tidak akan berkembang. Manusia juga diberi akal oleh sang pencipta untuk memikirkan bagaimana kehidupan mereka kelak dimasa depan.
Manusia diberi kesempurnaan yaitu adanya akal sehat dibanding ciptaan tuhan yang lain karena manusia itu sendiri harus memahami betul bagaimana dia berinteraksi dengan masyarakat dan lingkungannya. Dan dalam hal ini manusia juga harus tau bagaimana cara mempelajari sifat dan perilaku antar sesama manusia itu.
Dan ilmu psikologilah yang dapat menjelaskan bagaimana perilaku manusia dalam menjalani kehidupannya dan dapat berlangsung dengan sempurna.

B.  TUJUAN PENULISAN
Tujuan ilmu sosial dasar dalam bidang psikologi yaitu agar manusia dapat memahami betul bagaimana cara dia berperilaku dan memahami bagaimana kehidupan yang sempurna dengan tau betul manusia itu bagaimana dia berperilaku, berkata dengan sopan kepada manusia yang lain.






BAB II
ISI
A.  PENGERTIAN ISD (ILMU SOSIAL DASAR)
ISD adalah pengetahuan yg menelaah masalah2 sosial, khususnya masalah2 yg diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan Teori2 (fakta, konsep, teori) yg berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu2 sosial (seperti Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah) MK.
ISD merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep2 yg dikembangkan untuk melengkapi gejala2 sosial agar daya tanggap (tanggap nilai), persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan , sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.
B.  RUANG LINGKUP ISD  (ILMU SOSIAL DASAR)
ISD meliputi dua kelompok utama; studi manusia dan masyarakat dan studi lembaga2 sosial. Yg terutama terdiri atas psikologi, sosiologi, dan antropologi, sedang yg kemudian terdiri atas ekonomi dan politik.
Sasaran STUDI ISD adalah aspek2 yg paling dasar yg ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan masalah2 yg terwujud dari padanya.
C.  PENGRTIAN ILMU PSIKOLOGI
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental. Psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja. Sebab, pada awalnya psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa manusia. Menurut plato, psikologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat, hakikat, dan hidup jiwa manusia (psyche = jiwa ; logos = ilmu pengetahuan).
Jiwa secara harfiah berasal dari perkataan sansekerta JIV, yang berarti lembaga hidup (levensbeginsel), atau daya hidup (levenscracht). Oleh karena jiwa itu merupakan pengertian yang abstrak, tidak bisa dilihat dan belum bisa diungkapkan secara lengkap dan jelas, maka orang lebih cenderung mempelajari “jiwa yang memateri” atau gejala “jiwa yang meraga/menjasmani”, yaitu bentuk tingkah laku manusia (segala aktivitas, perbuatan, penampilan diri) sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, psikologi butuh berabad-abad lamanya untuk memisahkan diri dari ilmu filsafat.
Perkataan tingkah laku/perbuatan mempunyai pengertian yang luas sekali. Yaitu tidak hanya mencakup kegiatan motoris saja seperti berbicara, berjalan, berlari-lari, berolah-raga, bergerak dan lain-lain, akan tetapi juga membahas macam-macam fungsi seperti melihat, mendengar, mengingat, berpikir, fantasi, pengenalan kembali, penampilan emosi-emosi dalan bentuk tangis, senyum dan lai-lain.
Kegiatan berpikir dan berjalan adalah sebuah kegiatan yang aktif. Setiap penampilan dari kehidupan bisa disebut sebagai aktivitas. Seseorang yang diam dan mendengarkan musik atau tengah melihat televisi tidak bisa dikatakan pasif. Maka situasi dimana sama sekali sudah tidak ada unsur keaktifan, disebut dengan mati.
Pada pokoknya, psikologi itu menyibukkan diri dengan masalah kegiatan psikis, seperti berpikir, belajar, menanggapi, mencinta, membenci dan lain-lain. Macam-macam kegiatan psikis pada umumnya dibagi menjadi 4 kategori, yaitu: 1) pengenalan atau kognisi, 2) perasaan atau emosi, 3) kemauan atau konasi, 4) gejala campuran.
D.  MANFAAT ILMU PSIKOLOGI
Seberapa besar kita mengenal psikologi dalam kehidupan sehari-hari? Mungkin tidak banyak yang kita ketahui terkait dengan aplikasi praktis ilmu psikologi dalam kehidupan sehari-hari. Psikologi sendiri punya stigma negatif yang selalu dikait-kaitkan dengan gangguan jiwa, seperti kegilaan (insanity). Padahal psikologi itu sangat luas, karena dimana ada manusia, maka psikologi akan beperan serta. Berikut ini adalah hal psikologi yang dapat meningkatkan kehidupan kita.
1.  Hidup yang termotivasi
Hidup penuh dengan keinginan-keinginan yang ingin kita capai dan selesaikan. Apakah itu berhenti merokok, menurunkan berat badan, mempelajari bahasa baru, dll. Nah, dengan psikologi, kita dapat mempelajari cara bagaimana kita meningkatkan kapasitas otak dan kognitif kita untuk senantiasa termotivasi untuk menyelesaikan setiap goal dalam hidup kita.
Contoh sederhana yang dapat kita lakukan adalah member reward sendiri terhadap diri kita ketika kita telah berhasil melakukan sebuah tugas dengan baik, misalnya makan malam yang lebih mewah sedikit. Hal ini akan membatu kita untuk tetap termotivasi melakukan hal lain dan menyelesaikannya dengan baik.
2.    Dapat memperkaya gaya kepemimpinan kita
Tidak harus menjadi seorang manejer disebuah perusahaan terkenal agar kita belajar tentang kepemimpinan. Walaupun untuk hak-hal yang sederhana, melatih kepemimpinan itu sangat berguna buat kehidupan kita, karena kita sadar bahwa tidak semua orang terlahir untuk jadi pemimpin.
Jadi, psikologi menjadi jembatan untuk kita dapat menjadi pemimpin yang baik paling tidak bagi diri kita sendiri. Contoh sederhana yang bisa kita lakukan adalah ikut berkerja sama dengan kelompok-kelompok sosial disekitar kita.
3.    Meningkatkan cara berkomunikasi kita
Jika dokter memiliki istilah bertangan dingin maka untuk psikolog ada istilah berbibir dingin karena senjatanyanya adalah kata-kata. Tak heran kalau mendengar seorang psikolog berbicara, begitu enaknya dan menenangkan.
Tapi kita tidak perlu jadi seorang psikolog agar menjadi seorang good communicator. Dengan psikologi, kita dapat belajar pentingnya sikap nonverbal (tidak dengan kata-kata) dalam berkomunikasi dengan orang lain, seperti mimik wajah, bahasa tubuh, dll. Dengan ini, akan meningkatkan hubungan interpersonal kita dengan orang lain dan dapat mengirimkan pesan kita kepada orang melalui komunikasi yang efektif
Contoh sederhana yang bisa kita lakukan adalah menggunakan kontak mata baik dan pas ketika kita sedang berkomunikasi dengan orang lain.
4. Belajar berempati dengan orang lain
Empati lebih tinggi tingkatannya dari pada simpati. Dengan berempati, kita berusaha untuk masuk ke sisi orang lain, merasakan apa yang orang lain rasakan dari sisi orang lain itu. Jadi psikologi mengajari kita untuk lebih peka terhadap orang-orang disekitar kita.
Melalui empati, kita juga belajar untuk memahami dan mengerti orang lain dengan tulus dan niat untuk membantu secara ikhlas. Cara sederhana yang bisa kita lakukan adalah dengan peka mencoba mengerti perasaan orang lain yang ada disekitar kita. Ini juga akan melatih diri untuk lebih mengenal dan mengerti perasaan diri kita sendiri.
5. Menjadi lebih sehat
Apa hubungan psikologi dengan tubuh? Jabawannya tidak terpisahkan. Itu ibarat 2 sisi koin yang tidak bisa dihilangkan atau dipisahkan salah satunya. Oleh karena itu ada sub cabang psikologi yang bernama psikosomatologi yang mempelajari penyakit, tubuh sakit menyebabkan gangguan jiwa dan sebaliknya, gangguang jiwa yang membuat tubuh jadi sakit.
Jadi, dengan psikologi dijamin kehidupan kita akan bertambah sehat setiap harinya. Berpikiran positif, setiap hari disertai dengan senyum akan meningkatkan produktifitasan tubuh sehinnga menghasilkan energi lebih optimal dan membuat tubuh kita lebih sehat karena meneluarkan zat-zat berbahya dalam tubuh, adalah salah satu contoh sederhana yang bisa kita lakukan setiap hari.
E.  FUNGSI PSIKOLOGI SEBAGAI ILMU
Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu:
  • Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif
  • Memprediksikan, Yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi
  • Pengendalian, Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya preventif atau pencegahan, intervensi atau treatment serta rehabilitasi atau perawatan.

• Pendekatan perilaku

Pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respon atas stimulus yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S - R atau suatu kaitan Stimulus - Respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali.

 •Pendekatan kognitif

Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Individu menerima stimulus lalu melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang.

•Pendekatan psikoanalisa

pendekatan Psikoanalisa yang dikembangkan oleh Sigmund Freud
Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.

•Pendekatan fenomenologi

Pendekatan fenomenologi ini lebih memperhatikan pada pengalaman subyektif individu karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan dunianya, konsep tentang dirinya, harga dirinya dan segala hal yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya. Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya.
F.  METODE PSIKOLOGI
Beberapa metodologi dalam psikologi, di antaranya sebagai berikut :
1.  Metodologi Eksperimental
Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen. Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian, seberapa sering melakukan penelitiannya, dan sebagainya. Pada metode eksperimental, maka sifat subjektivitas dari metode introspeksi akan dapat diatasi. Pada metode instrospeksi murni hanya diri peneliti yang menjadi objek. Tetapi pada instrospeksi eksperimental jumlah subjek banyak, yaitu orang - orang yang dieksperimentasi itu. Dengan luasnya atau banyaknya subjek penelitian maka hasil yang didapatkan akan lebih objektif.
2.  Observasi Ilmiah
Pada pengamatan ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan sengaja. Melainkan dengan proses ilmiah dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula pada tingkah laku yang lain, misalnya saja : tingkah laku orang-orang yang berada di toko serba ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor dijalan raya, tingkah laku anak yang sedang bermain, perilaku orang dalam bencana alam, dan sebagainya.
3.  Sejarah Kehidupan (metode biografi)
Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih mengetahui “jiwa” orang yang bersangkutan, misalnya dari cerita ibunya, seorang anak yang tidak naik kelas mungkin diketahui bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi minatnya sejak kecil memang dibidang musik sehingga dia tidak cukup serius untuk mengikuti pendidikan di sekolahnya. Dalam metode ini orang menguraikan tentang keadaaa, sikap - sikap ataupun sifat lain mengenai orang yang bersangkutan . Pada metode ini disamping mempunyai keuntungan juga mempunyai kelemahan, yaitu tidak jarang metode ini bersifat subjektif.
4.  Wawancara
Wawancara merupakan tanya jawab si pemeriksa dan orang yang diperiksa. Agar orang diperiksa itu dapat menemukan isi hatinya itu sendiri, pandangan-pandangannya, pendapatnya dan lain-lain sedemikian rupa sehingga orang yang mewawancarai dapat menggali semua informasi yang dibutuhkan.Baik angket atau interview keduanya mempunyai persamaan, tetapi berbeda dalam cara penyajiannya. Keuntungan interview dibandingkan dengan angket  yaitu:
1.     Pada interview apabila terdapat hal yang kurang jelas maka dapat diperjelas
2.    interviwer(penanya) dapat menyesuaikan dengan suasana hati interviwee ( responden yang ditanyai)
3.    Terdapat interaksi langsung berupa face to facesehingga diharapkan dapat membina hubungan yang baik saat proses interview dilakukan.
5.  Angket
Angket merupakan wawancara dalam bentuk tertulis. Semua pertanyaan telah di susun secara tertulis pada lembar-lembar pertanyaan itu, dan orang yang diwawancarai tinggal membaca pertanyaan yang diajukan, lalu menjawabnya secara tertulis pula. Jawaban-jawabannya akan dianalisis untuk mengetahui hal-hal yang diselidiki.
6.  Pemeriksaan Psikologi
Dalam bahasa populernya pemeriksaan psikologi disebut juga dengan psikotes Metode ini menggunakan alat-alat psikodiagnostik tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahli yang benar-benar sudah terlatih. alat-alat itu dapat dipergunakan unntuk mengukur dan untuk mengetahui taraf kecerdasan seseorang, arah minat seseorang, sikap seseorang, struktur kepribadian seeorang, dan lain-lain dari orang yang diperiksa itu.
7.  Metode Analisis Karya
Dilakukan dengan cara menganalisis hasil karya seperti gambar - gambar, buku harian atau karangan yang telah dibuat. Hal ini karena karya dapat dianggap sebagai pencetus dari keadaan jiwa seseorang
8.  Metode Statistik
Umumnya digunakan dengan cara mengumpulkan data atau materi dalam penelitian lalu mengadakan penganalisaan terhadap hasil; yang telah didapat

BAB III
PENUTUP
•KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat yaitu Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental. Psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja. Sebab, pada awalnya psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa manusia. Menurut plato, psikologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat, hakikat, dan hidup jiwa manusia (psyche = jiwa ; logos = ilmu pengetahuan).
Selain pengertian kita juga dapat tahu yaitu manfaat ilmu psikologi dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menjadikan kita motivasi semakin kuat. Dan juga fungsi dan metode-metode dari psikologi sangat berguna bagi kita semua tidak hanya dalam kalangan mahasiwa saja tetapi dalam kalangan masyararakat luas dan lingkungannya.

•SARAN
Mempelajari ilmu psikologi bukan hanya dalam kalangan remaja atau dikalangan mahasiswa saja tetapi dengan kita mempelajari ilmu psikologi itu sendiri kita dapat berinteraksi dengan baik dengan masyarakat disekitar kita, dan juga dapat menjadi kita sebuah motivasi untuk menjadikan kehidupan kita menjadi lebih baik.






DAFTAR PUSTAKA