Rabu, 30 April 2014

Jurnal Game



Konten kekerasan dalam video game dan pengaruh bagi pemainnya

            Video game merupakan hal yang disukai oleh setiap kalangan, karena dalam video game kita dapat melakukan hal-hal yang tidak dapat kita lakukan didunia nyata. Kepopuleran video game ini dimanfaatkan betul oleh pengembang game untuk terus berinovasi dalam meluncurkan game-game yang baru.
          Namun sangatlah disayangkan bahwa video game yang tersebar sekarang ini adalah video game  yang cenderung menampilkan adegan-adegan kekerasan yang vulgar.  Seperti Call of Duty: Modern Warfare 3 (Treyarch, 2011), Assassin’s Creed III (Ubisoft, 2012), Battlefield 3 (DICE, 2011), dan video game lain yang sejenis.
          Pemerintah dari pengembang game yang bersangkutan sebenarnya telah mengatur pembagian video game berdasarkan klasifikasi umur yang telah ditentukan sebelumnya. Seperti game dengan rating “M” (Singkatan dari Mature, game tersebut sangat tidak disarankan untuk mereka yang berumur dibawah 17 tahun) atau “AO” (Singkatan dari Adults Only,  game yang hanya boleh dimainkan oleh mereka yang berusia diatas 18 tahun) dari ESRB. Tetapi hal tersebut tidak  menutup kemungkinan anak dibawah umur untuk memainkan game dengan klasifikasi dewasa tersebut.
          Video game memiliki pengaruh yang sangat kuat dibandingkan dengan media manapun. Kekerasan dalam video game lebih mempengaruhi kondisi psikologis seseorang dibandingkan dengan kekerasan yang terjadi di layar televisi (Anderson & Dill, 2000). Hal ini diakibatkan karena pemain game secara langsung berinteraksi untuk mengendalikan karakter yang dimainkan dalam video game tersebut. Mereka akan lebih mudah mengingat apa yang mereka perbuat secara langsung di dalam video game seperti menembak, memukul, membunuh, menyiksa, dan lain sebagainya dibandingkan jika hanya menyaksikan saja.
          Banyak aksi-aksi kejahatan yang terinspirasi dari game-game tersebut, hal itu tidak terjadi diluar negri saja, melainkan terjadi juga didalam negri karena pertumbuhan game yang sangat cepat.
          Peran orang tua sangat dibutuhkan dalam mengontrol sesuatu yang anak mainkan dalam konsol game mereka. Peran orang tua sangat krusial untuk membatasi mana yang boleh dimainkan oleh anak mana yang tidak. Hal itu sangat penting sebab orangtua lah satu-satunya yang bisa mengontrol apa yang anak mainkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar